Wednesday 7 November 2012

Kisah nabi Ayub (the history of Ayub Prophet)

Bahawa Nabi Ayyub bin ‘Ish bin Ishaq a.s adalah bangsa Roma, sedangkan ibunya adalah anak puteri Nabi Luth a.s. Dan Nabi Ayyub adalah seorang laki-laki yang pandai, bersih, sopan santun serta bijaksana. Sedangkan ayahnya seorang yang kaya raya, memiliki ternak, unta, lembu, domba, kuda, keldai dan himmar, tidak seorang pun di negeri Syam (Syria) yang dapat menyainginya dalam hal kekayaan.

Ketika dia meninggal dunia, maka semua harata kekayaannya itu diwariskan kepada Nabi Ayyub a.s. Nabi Ayyub telah berkahwin dengan Siti Rahmah anak puteri Afrayin putera Nabi Yusuf a.s. Dan Allah telah menguniakan 12 kali kehamilan yang tiap2 kali hamil melahirkan 2 orang anak, seorang laki-laki dan seorang perempuan.

Kemudian dia diutuskan Allah kepada kaumnya, dan mereka adalah penduduk Hauran dan Tiih. Allah swt menyempurnakanya dengan budi pekerti yang baik, lemah lembut selama orang tidak menyalahi, mendustakan, dan mengingkarinya dalam kemuliaan dirinya dan kedua orang tuanya, ayah dan ibunya.


Maka dia menyampaikan beberapa syariat serta membangun beberapa rumah ibadat untuk mereka. Dan Nabi Ayyub a.s mempunyai meja makan yang khusus disediakan untuk tamunya iaitu orang fakir miskin dan tamu lainnya.

Dan Nabi Ayyub, terhadap anak  yatim itu ibarat seorang ayah yang kasih dan penyayang, terhadap janda seperti sang suami yang memperhatikan kasih sayangnya dan terhadap orang-orang yang lemah seperti halnya saudara yang mencintai dengan kasihnya.

Dan demikian juga dia (Nabi Ayyub) telah memerintahkan kepada para wakilnya serta orang-orang kepercayaannya supaya tidak menghalang halangi tanam tanaman serta buah-buahannya diambil dan dipetik(dari orang-orang yang mahu memetiknya/mengambilnya).

Dan adalah ternakanya setiap tahun beranak kembar atau dua-dua namun demikian dia tidak bergembira dengan hal itu sedikitpun dan dia berkata: “Tuhanku, ini semua adalah pemberian Engkau kepada para hamba-Mu di penjara dunia ini, maka bagaimanakah pemberian Engkau di syurga kepada para ahli karamah yang mendapat kemuliaan dari Engkau, di kampong (Hari yang tiada akhirnya) di mana disediakan hidangan?”

Dengan itu semua, Nabi Ayyub a.s tampak tidaklah lupa sedikitpun hatinya bersyukur atas nikmat yang diperolehinya serta lidahnya tidak lupa berzikir kepada Tuhannya.

Maka Iblis dengki kepadanya, seraya berkata: “Sungguh Ayyub telah berhasil di dunia dan di akhirat dan Iblis ingin merosak salah satu atau kedua-duanya; dunia dan akhirat tersebut.

Lalu Iblis terkutuk, di saat itu naik ke langit yang ke tujuh dan berhenti dimana dia dapat sampai, pada suatu hari dia naik sebagaimana biasa, maka Allah Yang Maha Perkasa berfirman kepadanya: “Hai Iblis terkutuk! Bagaimana engkau melihat hambaKu Ayyub? Apaka engkau dapat mengambil daripadanya manfaat walaupuan sedikit?”

Kata Iblis: “Tuhanku, sesungguhnya Ayyub mahu menyembahMu kerana engkau telah memberinya kelapangan hidup(harta yang berlimpah) dan kesihatan; kerana tidak kerana hal itu tentu dia tidak menyembahMu, maka dia sebenarnya hamba kesihatan.” Firman Allah swt kepada Iblis: “Engkau dusta! Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui, bahawa sesungguhnya dia menyembah Aku serta berterima kasih kepadaKu, walaupun dia tidak mempunyai kelapangan rezeki di dunia.

Kata Iblis: “Tuhanku, berilah aku kekutan untuk menggoda Ayyub; maka perhatikanlah bagaimana saya membuat dia lupa mengingatiMu dan menyibukan dia dari berbuat ibadat kepadaMu.”

Maka Allah pun memberikan kekuasaan kepada Iblis terhadap sesuatunya, kecuali jiwa(hati) dan lidah(ucapanya) Nabi Ayyub.

Maka Iblis kembali dan menuju ke tepi laut lalu berseru dengan seruan yang sangat keras, sehingga semua bangsa Jin baik laki-laki dan wanita berkumpul di sisinya seraya berkata: “Apakah gerangan yang menimpa engkau?” Iblis menjawab: “Sesungguhnya saya mendapat kesempatan yang belum pernah saya perolehi seperti hal ini, semenjak saya telah berhasil mengeluarkan Adam dari syurga. Maka oleh sebab itu, bantulah saya dalam memperdayakan Ayyub.”

Maka mereka cepat-cepat bertebaran dan membakar serta merosakan semua harta kekayaan Nabi Ayyub a.s. Lalu Iblis pergi menemui Nabi Ayyub a.s yang dia sedang berdiri menunaikan solat di dalam rumah ibadahnya.

Kata Iblis: “Apakah engkau tetap menyembah Tuhanmu dalam keadaan yang kritikal ini, sesungguhnya Dia Tuhanmu telah menuangkan api dari langit, yang memusnahkan semua harta kekayaanmu, sehingga semuanya menjadi abu?” Nabi Ayyub tidak menjawabnya, sampai dia selesai merampungkan solatnya, lalu berkata: “Alhamdulillah! Dia yang telah memberikan kurnia lalu mengambilnya pula dari saya.” Lalu dia bangkit kembali memulai solatnya.

Maka Iblis pun pulang dengan tangan hampa, serta merasa terhina dan menyesali terhadap kegagalannya. Dan Nabi Ayyub itu mempunyai 14 orang anak, lapan lelaki dan enam orang wanita, dan mereka makan setiap harinya di rumah-rumah saudaranya, sedangkan waktu itu mereka sedang di rumah saudaranya yang terbesar, namanya Hurmula.

Maka berkumpullah para syaitan dan mengelilingi rumah itu serta melemparkan kepada anak-anak Nabi Ayyub a.s sehingga mereka itu mati semuanya di satu meja makan. Di antara mereka, ada yang sedang memasukan sesuap makanan ke dalam mulutnya dan ada pula yang sedang memegang gelas di tanganya.

Maka Iblis pergi kepada Ayyub, sedangkan dia(Ayyub) dalam keadaan berdiri menunaikan solat. Kata Iblis: “Apakah engkau tetap menyembah Tuhanmu! dan sesungguhnya Dia telah melempar ke rumah di mana anak-anak mu berada, sehingga mereka mati semuanya?”

Nabi Ayyub tidak menjawab sedikitpun, sampai dia selesai mengerjakan solatnya. Lalu Nabi Ayyub berkata: “Hai Iblis terkutuk, Alhamdulillah! Dia telah member dan mengambilnya pula dari saya. Semua harta dan anak adalah fitnah untuk laki-laki dan wanita, maka Dia (Allah) mengambilnya dari saya, sehingga saya dapat bersabar lagi tenang untuk beribadah kepada Tuhan saya.”

Iblis pun kembali dengan tangan hampa, rugi besar dan terkutuk. Lalu Iblis datang kembali, sedangkan Nabi Ayyub sedang mengerjakan solat. Maka ketika Nabi Ayyub sujud, Iblis meniupkan di hidung dan mulutnya sampai badan Nabi Ayyub a.s berkembang dan berpeluh banyak sekali dan dia merasa badannya menjadi berat.

Berkata isterinya Rahmah: “Ini semua adalah dari sebab dari kesusahanmu terhadap harta yang telah musnah dan anak-anak yang telah mati, sedangkan engkau tetap beribadah di waktu malam dan berpuasa di siang hari tanpa henti-hentinya, walaupun satu saat dan masih juga tidak merasa cukup.” Lalu Nabi Ayyub a.s terkena penyakit kudis seluruh tubuhnya, mulai dari kepala sampai ke kakinya, bahkan mengalir dari badannya darah bercampur nanah serta berulat yang berjatuhan dari kudis di badannya. Sampai-sampai sanak keluarganya dan teman-temannya menjauhkan diri daripadanya.

Nabi Ayyub a.s mempunyai tiga isteri; maka yang dua minta cerai dan diapun menceraikannya dan tinggal satu iaitu Rahmah, yang selalu melayaninya siang malam sehingga datanglah para wanita tetangganya seraya berkata: “Hai Rahmah! Kami semua takut kalau penyakit suamimu Ayyub akan menjalar kepada anak-anak kami. Maka keluarkanlah dia dari lingkungan kita bertetangga ini dan kalau tidak maka kami akan mengeluarkan engkau disini dengan cara paksa!!”

Maka Siti Rahmah pergi dengan membungkus pakaiannya, serta membawanya (Nabi Ayyub a.s) dan berseru dengan suara yang keras: “Duhai,berat nian, kami harus pergi merantau dan berpisah; mereka telah mengusir kami dari negeri kami dan kampong kami.” Dan dia mendukung Nabi Ayyub di punggungnya sedangkan air mata mengalir di pipinya, serta pergi jauh sambil menangis ke bekas rumah yang sudah rosak yang dijadikan tempat pembuangan sampah dan meletakkan Nabi Ayyub di atas sampah. Lalu keluarlah penduduk desa itu dan mereka melihat keadaan Nabi Ayyub, maka mereka berkata: “Bawalah suamimu itu jauh-jauh dari kami, kalau tidak maka akan kami bawakan anjing-anjing kami biar memakannya.”

Siti Rahmah pun membawanya sambil menangis ketempat yang jauh dan meletakkannya di tempat itu, kemudian datang lagi dengan membawa kapak dan tali temali, untuk membuat rumah dari kayu. Kemudian dia datang lagi dengan membawa rajutan tikar dan menghamparkannya di bawah Nabi Ayyub dan diambilkannya pula batu untuk bantalnya dan membawa tempat air yang biasa digunakan oleh para penggembala untuk minum binatang-binatang ternak mereka.

Kemudian Siti Rahmah pergi ke sebuah desa, maka Nabi Ayyub memanggilnya: “Kembalikan engkau, dan saya berpesan kepadamu, seandainya engkau hendak pergi bebas dariku dan akan meninggalkan aku di sini.” Kata Siti Rahmah: “Engkau jangan khuatir, wahai suamiku, sesungguhnya saya tidak akan m eninggalkan engkau selama hayat di kandung badan.”

Siti Rahmah lalu pergi ke sebuah desa dan bekerja setiap hari memotong roti dan dia dapat memberi makan suaminya Ayyub. Lalu hal itu diketahui oleh penduduk desa itu, bahawa dia adalah isteri Ayyub. Maka mereka tidak mahu lagi memberinya pekerjaan, malahan mereka berkata: “Pergilah engkau jauh-jauh kerana kami merasa jijik kepadamu.”

Maka Siti Rahmah menangis dan berdoa: “ Ya Tuhanku, Engkau talah melihat keadaanku, sesungguhnya terasa sempit dunia ini bagiku, sedang orang-orang telah merendahkan kami di dunia ini, maka janganlah Engkau kiranya merendahkan kami di akhirat kelak, ya tuhanku. Mereka telah mengusir kami dari Rumah Engkau kelak di hari kiamat.”

Siti Rahmah pun pergi kepada seorang penjual roti sambil berkata: “Sesungguhnya pujaanku Ayyub telah lapar, maka sudilah kiranya engkau memberikan hutang kepada saya berupa roti?” kata wanita itu: “Pergilah engkau jauh-jauh dari saya, supaya suamiku tidak melihatmu, tetapi berilah ikatan sanggulmu.” Siti Rahmah mempunyai dua belas kepang rambut yang panjangnya sampai ke tanah. Panjang rambutnya yang ikal itu indah sekali, sama dengan yang didapatkan oleh Nabi Yusuf a.s.

Nabi Ayyub sangat senang sekali dengan sanggul ikal tersebut. Maka datanglah wanita penjual roti dengan membawa gunting dan memotong kepang rambut serta memberikan 4 potong roti kepada Siti Rahmah. Kata Siti Rahmah: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya perbuatanku ini hanya lah kerana ketaatanku kepada suami dan untuk memberi makan kepada Nabi Mu, maka telah ku jual rambutku.”
Maka ketika Nabi Ayyub melihat roti yang masih segar serta utuh, dia sangat memperhatikannya dan menyangka bahawa isterinya telah menjual dirinya maka dia bersumpah, seandainya Allah telah menyembuhkannya, dia akan memukul isterinya 100 jilid.

100 jilid itu seperti yang kemudian difirmankan Allah swt sebagai tebusan dari sumpahnya:
“Dan ambillah dengan tanganmu seikat rumput, lalu pukulkanlah kepadanya(isterimu) dan kamu tidak terkena sumpah.”

Ketika hukuman itu telah dilaksanakan, maka Nabi Ayyub menangis seraya berkata: “Wahai tuhanku! Telah hilang daya upaya ku, sehingga sampai sebuah persoalan, isteri Nabi Mu telah menjual rambutnya, semata-mata untuk memberi nafkah untuk diriku.”

Kata Siti Rahmah: “Wahai suamiku, janganlah engkau bersusah hati pada hari ini, sesungguhnya rambut ku itu akan tumbuh kembali dengan lebih baik(indah) daripada yang sudah.” Lalu Siti Rahmah memotong roti dan memberikan makan kepadanya serta duduk disampingnya.

Adalah Nabi Ayyub, tiap-tiap ada ulat yang terjatuh dari badannya, maka diambilnya dan diletakkannya kembali dibadanya dan dia berkata: “Makanlah olehmu setiap apa-apa yang telah direzekikan kepadamu oleh Allah swt.” Maka tidak tertinggal dagingnya dan hanyalah tinggal tulang-belulang yang dilapisi kulit dengan jaringan saraf saja yang Nampak.

Apabila matahari menyinarinya, maka sinar itu seakan-akan tembus dari bahagian badannya yang tetap utuh adalah hati dan lidahnya. Hatinya tidak pernah kosong dari rasa syukur kepada Allah dan lidahnya tidak pernah diam dari zikir kepada Allah.Ada diriwayatkan bahawa Nabi Ayyub mengalami sakit seperti itu selama 18 tahun. 

Pada suatu hari Siti Rahmah berkata kepada Nabi Ayyub: “Engkau adalah seorang Nabi yang mulia terhadap Tuhanmu, seandainya engkau berdoa kepada Allah swt supaya Dia (Allah) menyembuhkanmu?” Kata Nabi Ayyub a.s kepada Siti Rahmah: “Lapan puluh tahun.” Kata Nabi Ayyub: “Sesungguhnya saya merasa malu kepada Allah swt, untuk meminta kepadaNya sebab waktu cubaanNya belumlah memadai dibandingkan masa senangku.”

Dan ketika pada badan Nabi Ayyub sudah tidak ada lagi daging yang akan dimakan, maka ulat-ulat itu saling memakan di antara mereka, hingga akhirnya tinggal 2 ekor ulat yang selalu berkeliaran di badan Nabi Ayyub dalam usaha mencari makan daging, tidak mereka dapatkan kecuali hati dan lidahnya. Maka yang satu pergi ke hati dan memakan hatinya dan satu lagi pergi ke lidah dan menggigitnya.

Disaat itulah Nabi Ayyub a.s berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya aku telah ditimpa bahaya yang dahsyat, sedangkan Engkau Zat Yang Maha Pengasih.”Hal ini tidaklah termasuk dalam kategori keluh kesah dan tidak pula bererti keluar dari golongan orang yang sabar. Oleh kerana itu Allah swt berfirman: “Sesungguhnya dia Kami dapatkan sebagai orang yang sabar.”

Kerana sesungguhnya, Nabi Ayyub itu tidak bersusah hati terhadap hartanya dan anak-anaknya, yang telah hilang musnah, bahkan dia merasa susah kerana cemas terputus “dari syukur dan zikir” kepada Allah swt. Maka seakan akan dia berkata: “Tuhanku, aku bersabar atas segala cubaanMu selama hatiku masih sibuk untuk bersyukur kepada Mu dan lidahku dapat berzikir kepada Mu, dan apabila keduanya itu telah rosak (hilang) daripadaku, bererti terputuslah cintaku dan zikirku pada Mu. Maka aku tidak menjadi bersabar terhadap terputusnya keduanya itu, sedangkan engkau Zat Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”

Kemudian Allah swt memberikan wahyu kepadanya: “Ya Ayyub, lidah, hati dan ulat adalah milik Ku, sedangkan rasa sakitpun milik Ku, apakah ertinya susah?”

Diterangkan pula: “Bahawa Allah swt memberikan wahyu kepadanya: “Sesungguhnya ada 70 orang Nabi yang meminta, seperti halmu ini kepada Ku, dan Aku hanya memilih engkau sebagai tambahan kemuliaanmu dan ini hanya bentuk lahirnya saja bencana, akan tetapi hakikatnya cinta-kasih.” Dan sesungguhnya Nabi Ayyub merasa susah kalau hati dan lidahnya dimakan ulat, kerana dia selalu sibuk bertafakkur dan berzikir kepada Allah swt, kalau keduanya dimakan, maka dia tidak dapat lagi bertafakkur dan berzikir kepadaNya.

Lalu Allah swt menjatuhkan kedua ulat itu dari diri Nabi Ayyub, maka yang satu jatuh di air, kelak menjadi lintah yang dapat menyebabkan orang sakit kekurangan darah dan yang satu lagi jatuh di darat yang kelak menjadi lebah yang mengeluarkan madu yang mengandungi ubat untuk manusia.

Kemudian datanglah Malaikat Jibril a.s dengan membawa 2 buah delima dari syurga. Kata Nabi Ayyub a.s : “Ya Jibril, apakah Tuhanku masih ingat kepadaKu?” Kata Jibril: “Ya, dan Dia mengirimkan salam kepadamu, serta menyuruh mu memakan kedua buah delima ini, maka akan sembuh normal daging dan tubuhmu.”

Ketika Nabi Ayyub memakan kedua delima itu, Jibril a.s berkata: “Berdirilah dengan izin Allah!” Maka Nabi Ayyub pun berdiri. Jibril berkata lagi: “Berjalanlah dengan kedua kakimu.” Maka Nabi Ayyub memukulkan kakinya yang kanan ke tanah sehinggalah keluar air hangat dan dia lalu mandi dengan air itu, kemudian dari kakinya yang kiri terpancarlah air dingin, sehingga dia minum dari air tersebut.

Kemudian, hilanglah segala penyakitnya, baik yang dibahagian luar mahupun di bahagian dalam. Dan tunuhnya menjadi lebih gagah tegap dari semula, wajahnya lebih bersinar daripada bulan purnama. Sebagaimana firman Allah swt:
“ Maka Kami terima dan kabulkan doanya, dan Kami hilangkan semua penyakit yang membahayakan dan Kami kembalikan semua keluarganya dan seperti mereka dahulu bersama-sama dengannya.”

Kata Imam Muqattil: Allah telah menghidupkan mereka dan member rezeki kepada Nabi Ayyub semula.
Kata Adh Dhahhak: Allah swt member wahyu kepadanya: “Apakah kamu ingin supaya mereka (anak-anakmu) Kami bangkitkan?” Kata Nabi Ayyub: “Ya Tuhanku, biarkanlah mereka itu disyurga”, maka dengan ini, maka datanglah keluarganya di akhirat, dan Allah swt memberikan kepadanya, hal-hal seperti yang diberikan kepada mereka di dunia, dengan telah lahirnya beberapa orang anak, yang demikian itu sebagai “Rahmat” atau “Nikmat” dari Kami”, untuk Nabi Ayyub dan “sebagai peringatan”, atau nasihat bagi orang-orang yang beribadah”, supaya mereka mengetahui bahawa bala bencana atau cubaan yang paling hebat itu kepada para Nabi, lalu kepada para Wali, kemudian kepada yang sepertinya dan demikian seterusnya. Maka hendaklah mereka berbuat seperti mereka telah perbuat dan bersabar seperti mana mereka yang telah bersabar.


























The history of Ayub Prophet


That free the Prophet Ayyub ibn Ishaq ibn Ish as was the Romans, while his mother was the daughter of Prophet Lut as child And the Prophet Ayyub was a clever man, clean, polite and discreet. While his father was a very rich, have cattle, camels, oxen, sheep, horse, ass and himmar, no one in the land of Sham (Syria) that can compare in terms of wealth.

When he died, all his wealth was inherited harata to Prophet Ayyub as Prophet Ayyub has berkahwin with young daughter Siti Rahmah Afrayin son of Prophet Yusuf as And Allah has menguniakan 12 times tiap2 time pregnancy conception had 2 children, a man and a woman.

Then he diutuskan God to his people, and they are the Hauran and Tiih. Allah swt menyempurnakanya with good manners, gentle as long as people do not infringe, deny, and deny the glory of himself and his parents, father and mother.

So he delivered some sharia and build some houses of worship for them. And the Prophet Ayyub as having a special table reserved for guests namely the poor and other guests.

And the Prophet Ayyub, the orphan is like a father who love and loving, the husband of the widow as the attention and affection of those who like weak sisters who love to love.

And so he (the Prophet Ayyub) has ordered his deputies as well as those beliefs that do not hold up as well as prevented planting crop of fruit is taken and learned (from the people who Want pluck / pick).

And is ternakanya annually produce twins or two-two and yet he was not delighted with it at all and he said: "My Lord, these are giving you told your servant in the prison world, then how is giving you in heaven to the Karamah expert who gets the glory of You, in the village (endless days) where provided dish? "

With it all, Prophet Ayyub as looks are not forgotten at all grateful for his blessings, and his tongue diperolehinya not forget remembrance of his Lord.

Then Satan jealous of him, saying: "It has been successful in the world Ayyub and in the Hereafter, and Satan wants merosak one or both; world and the Hereafter.

Then the devil be damned, when it climbed to the seventh heaven and stopped where he could until, one day, he rose as usual, then Allah the Almighty said to him: "O cursed Satan! How do you see my servant Ayyub? Apaka you can take a little Though the benefits thereof? "

Iblis said: "My Lord, indeed Ayyub Want kerana worship space you have given life (abundant wealth) and kesihatan; kerana not kerana it certainly did not worship him, then he actually kesihatan servant." Word of Allah said to Satan: "You lie ! Indeed I am acquainted, that free he really worship me and thank you in me, though he did not have any luck in the world space.

Iblis said: "My Lord, grant me to tease kekutan Ayyub; then look at how I made her forget mengingatiMu and menyibukan worship him from doing to you."

So God also gives power to Satan to things, except the soul (heart) and tongue (ucapanya) Prophet Ayyub.

So Satan and headed back to shore and he cried with a very loud cry, so all the Jin both men and women gathered at his side and said: "What the hell happened to you?" Satan said, "Indeed I have not got a chance I've perolehi like this, since I've managed to pull out Adam from heaven. So therefore, help me to beguile Ayyub. "

So they quickly scattered and burned and merosakan all assets Prophet Ayyub as Then Satan went to the Prophet Ayyub as he was standing in prayer in the house performing worship.

Iblis said: "Do you still worship the Lord in this critical situation, surely He your Lord has poured down fire from heaven, which destroyed all their riches, so everything to ashes?" Prophet Ayyub not answer, until he had finished completing solatnya, then said: "Thank God! He who has given the gift and then take it from me anyway. "Then he rose again start solatnya.

So Satan went home empty-handed, as well as feeling humiliated and regretted the failure. And the Prophet Ayyub that has 14 children, eight boys and six women, and they ate every day in homes brothers, while they were at that time the largest house of his brother, his name Hurmula.

So ofcourse the devil and circled the house and threw the children Prophet Ayyub as that they were all dead at the dinner table. Among them, there are insert a bite of food into his mouth, and some are holding a glass in his hand.

So Satan went to Ayyub, while he (Ayub) in an established performing prayer. Iblis said: "Do you still worship the Lord! and indeed he had been thrown into the house where your kids are, so they all died? "

Prophet Ayyub not answer at all, until he finished solatnya. Then Prophet Ayyub said: "O cursed Satan, Alhamdulillah! He has been a member and take it from me anyway. All the wealth and children are fitnah for men and women, then He (Allah) take it from me, so I can be patient again quietly to worship my Lord. "

Satan went back empty-handed, big loss and cursed. Then Satan came again, while the Prophet Ayyub was working praying. So when the Prophet Ayyub prostration, Satan blew in his nose and mouth to the Prophet Ayyub as growing bodies and a lot of sweat and he felt his body become heavy.

Rahmah wife said: "These are all of the causes of the tribulation of the property that has been destroyed and the children who have died, while you still worship at night and fast during the day without stopping, despite the time and still do not feel enough. "Then Prophet Ayyub as scurvy affected his entire body, from head to foot, even flow of his blood mixed with pus and wormy falling of scabies in the body. To the extent that his relatives and friends to distance themselves from it.

Prophet Ayyub as having three wives; then the two had a divorce and he too is divorced and stayed single namely Rahmah, who always serves it day and night so that the women neighbors came and said: "O Rahmah! We all fear that the disease will spread to your husband Ayyub our children. So he remove it from our neighbors and the environment if not then we will issue you here by force! "

Siti Rahmah then went to pack his clothes, and took him (Prophet Ayyub as), and cried with a loud voice: "Duhai, weight nian, we had to go wander and parted, they have cast us out of our country and our village." And he supports Prophet Ayyub on his back while the tears rolled down her cheeks, and go deep into the former home crying already rosak used as a landfill and lay on top of the Prophet Ayyub bin. Then the villagers came out and they saw the state of the Prophet Ayyub, they said: "Bring your husband away from us, otherwise we will have to bring our dogs let me eat."

Siti Rahmah also bring tears to a place far away and put it in place, then come back with the ax and ropes to make a house out of wood. Then he came back with a knitted mat and menghamparkannya under diambilkannya Prophet Ayyub and also stone for his pillow, and bring the water used by the shepherds to take their cattle.

Siti Rahmah then go to a village, then the Prophet Ayyub called to him: "Return thou, and I told you, if you had to leave me and be free to leave me here." Said Siti Rahmah: "You do not worry, my husband, my real m not going eninggalkan you for life in the biological body. "

Siti Rahmah then go to a village and work every day cut the bread and she can feed her Ayyub. Then it was known to the villagers, she was the wife of that free Ayyub. Want more then they gave him a job, instead they say, "Get thee away his deep disgust we feel for you."

So Siti Rahmah wept and prayed: "O Lord, Thou Talah see how I was doing, the real world feels cramped to me, while the people have humbled us in this world, do not you would humiliate us in the hereafter, O my God. They have cast us out of house you later in the day. "

Siti Rahmah went to a baker and said: "Verily pujaanku Ayyub was hungry, then you kindly give me debt of bread?" The woman said: "Go thou away from me, so my husband did not see you, but give sanggulmu bond. "Siti Rahmah has twelve braid hair that reaches to the ground. Long hair beautiful curls, similar to those obtained by the Prophet Yusuf as

Prophet Ayyub very happy with the curly bun. Then came the woman selling bread with a pair of scissors and cut the hair braids and provides 4 slices of bread to Siti Rahmah. Siti Rahmah said: "O my Lord is what I did this just kerana obedience to her husband and to feed to the Prophet Mu, then have I sold my hair."
So when the Prophet Ayyub saw the bread was fresh and whole, he was very concerned and thought that free his wife had sold him then he vowed, if God had healed him, he would hit his wife, 100 vols.

100 volumes was like that then Allah spake as ransom from his oath:
"And take in thy hand a little grass, and pukulkanlah her (your wife) and you are not exposed to the oath."

When the sentence had been carried out, then the Prophet Ayyub wept and said: "O my god! Have lost my efforts, so until an issue, the wife of the Prophet Mu has sold her hair, just to provide a living for myself. "

Siti Rahmah said: "O my husband, thou shalt not grieve today, actually my hair will grow back better (beautiful) than ever before." Siti Rahmah Then cut the bread and feed him and sat beside him.

Prophet Ayyub is, there is every caterpillar that fell from his body, then took and laid back dibadanya and he said: "Eat ye all nothing has direzekikan to you by Allah." So do not just stay behind the meat and bones leather coated with neural networks are Visible.

When the sun shone, it was as if the light from the translucent body portion that remains intact is the heart and tongue. His heart is never empty of gratitude to God and his tongue is never still of remembrance to Allah.Ada Prophet Ayyub narrated that free experience that kind of pain for 18 years.

One day Siti Rahmah Ayyub said to the Prophet: "You are a noble prophet of the Lord, if you pray to God Almighty that He (Allah) make you well?" Said the Prophet Ayyub as to Siti Rahmah: "Lapan twenty years." Said the Prophet Ayyub: "Indeed, I feel ashamed to God Almighty, to ask him for time cubaanNya senangku is not enough compared to the time."

And when the body of the Prophet Ayyub is no more meat to be eaten, then the caterpillars that eat each of them, until finally a 2 tail worm running around in the body of the Prophet Ayyub in search of eating meat, they do not get it until the liver and tongue. So which one goes to the heart and takes her and another went to the tongue and bite.

That's when the Prophet Ayyub as prayed to his Lord and said: "I had a terrible danger overwritten, while Zat You the Merciful." It is not included in the category of complaints nor bererti depart from the patient. By kerana that Allah Almighty says: "Verily, We got him as a patient."

Kerana fact, Prophet Ayyub was not troubled on his property and his children, who have gone extinct, and even he was grieved interrupted his deep dismay "of gratitude and remembrance" to Allah swt. So if he would say: "My Lord, I was patient for any cubaanMu for my heart is still busy to give thanks to thee and to thy remembrance to my tongue, and when they had been rosak (lost) than me, my love and zikirku bererti terputuslah on Mu. So I can not be patient with them breaking it, while you Substance of the Most Merciful, the Compassionate. "

Then Allah gave revelation to him: "O Ayyub, tongue, liver and worms are the property of me, while my sense of belonging sakitpun, does that mean trouble?"

Also explains: "Allah gave revelation that free him:" Surely there are 70 people who asked the Prophet, as halmu this to me, and I just chose you as an extra glory and this is only the outer forms of disaster, but the essence of love. " And indeed the Prophet Ayyub was troubled that the caterpillars eat the liver and tongue, he's always busy kerana bertafakkur and remembrance of Allah swt, when they eat, so she can no longer bertafakkur and remembrance of Him.

Then Allah Almighty dropped her self caterpillar of Prophet Ayyub, so this one falls in the water, would become a leech that can cause anemia sick and the other one falls on land that would become an issue a honey bee contains ubat to humans.

Then came the angel Gabriel as to bring 2 pieces of pomegranate from heaven. Said the Prophet Ayyub as: "O Gabriel, is my Lord remember Me?" Jibril said: "Yes, and He sends greetings to you, and sends you eat two pomegranates, it will recover to normal flesh and your body."

When the Prophet Ayyub takes two pomegranates, Gabriel as saying: "Stand by Allah!" So the Prophet Ayyub was standing. Jibril said again: "Walk with your legs." So the Prophet Ayyub banged right leg off the ground until well into the warm water and then showered him with water, and then from the left leg terpancarlah cold water, so he drank of the water.

Then, there goes all illness, both outside dibahagian mahupun in the Courant. And tunuhnya be more robust than the original stout, his face more radiant than the full moon. As Allah Almighty:
"So we accept and grant her prayer, and we remove all the dangerous disease and We restored all of his family and as they once were with him."

Muqattil Imam said: Allah has turned them and sustenance to the Prophet Ayyub members initially.
Adh Dhahhak said: Allah Almighty member revelation to him: "Do you want to make them (your children) We raised?" Prophet Ayyub said: "O my Lord, let them disyurga", so with this, then came his family in the afterlife, and Allah gave him, things were given to them in the world, was the birth of several children, such as "Grace" or "delicious" of Us ", to the Prophet Ayyub and" as a warning ", or counsel for those who worship ", so they know that free host or cubaan disaster was the greatest to the Prophet, and to the saints, and to which it seems, and so on. Then let them do as they have done and to be patient as where they have to be patient.




No comments:

Post a Comment