Thursday 8 November 2012

Kisah Nabi Khidir dan Musa (the history of Khidir and Musa Prophet)

Suatu hari Nabi Musa a.s mengumpulkan para pengikutnya beliau memberikan nasehat agar para pengikutnya selalu beriman kepada Allah dan beriman pada hari akhir serta hal-hal yang gaib.
“Wahai kaumku adakah orang yang paling mengetahui hal-hal yang gahib?” tanya Nabi Musa pada suatu kesempatan.
“tidak ada satupun di antara kami yang mengetahui hal tersebut, wahai Musa” kata salah satu pengikutnya.
“ketahuilah bahwa aku adalah manusia yang paling mengetahui hal-hal yang ghaib” kata Nabi Musa. Mendengar perkataan Nabi Musa, kaumnya hanya mengangguk-angguk saja.
Setelah kejadian itu, Nabi Musa ditegur oleh Allah swt, “Wahai Musa! Engkau tidak berhak berkata demikian. Ketahuilah, hai Musa ada hamba-ku yang paling mengetahui hal ghaib”
“siapakah hamba-mu itu, ya Allah?” tanya Nabi Musa penasaran.
“Jika engkau akan menemui hamba-ku, maka berjalanlah engkau. Jika sudah berada diantara pertemuan dua buah lautan maka berhentilah. Dia bernama Khidir” perintah Allah.

Nabi Musa kemudian pergi bersama sahabatnya yang bernama Yusya bin Nun dengan membawa ikan yang diletakkan di dalam keranjang sebagai perbekalan.
Keduanya pergi dengan berjalan kaki. Sesampainya di sebuah batu yang ada di pinggir pantai, mereka berhenti.
“Wahai sahabatku, sebaiknya kita berhenti sejenak untuk menghilangkan rasa lelah kita” kata Nabi Musa.
Ketika mereka beristirahat tanpa disadari ikan yang ada di dalam keranjang melompat dan jatuh kedalam laut, ikan itu masuk kedalam sebuah lengkungan yang sebelumnya sudah Allah sediakan, Yusya sangat terkejut melihat kejadian itu.
“masya Allah, apa yang telah terjadi dengan ikan yang kita bawa. Mengapa ikan itu dapat hidup kembali dan melompat ke arah laut?” tanya sahabat Nabi Musa dalam hatinya.
Setelah itu, Nabi Musa dan sahabatnya kemudian melanjutkan perjalanannya yang jauh, ketika mereka merasa lelah kembali dalam perjalanan, akhirnya mereka beristirahat sejenak.
Nabi Musa berkata kepada sahabatnya, “sahabatku sebaiknya kita beristirahat sejenak. Tolong keluarkan ikan yang kita bawa tadi”
Sahabat Nabi Musa beru teringat akan kejadian yang sebelumnya terjadi dan berkata “mohon maaf wahai Nabi Musa aku lupa memberitahukan bahwa ketika kita berhenti disebuah batu yang ada dipinggir laut, ternyata ikan itu melompat ke arah laut dengan cara yang aneh”
Nabi Musa pun berkata “Wahai sahabatku, itulah tempat yang kita cari selama ini! kalau begitu segera kita menuju kesana!”
Kemudian mereka berputar kembali ke arah yang sebelumnya. Sesampainya mereka di tempat yang dituju, yaitu pertemuan dua lautan, Nabi Musa melihat seseorang yang sedang duduk berselimutkan pakaian yang rapat.
Nabi Musa pun mengucapkan salam kepada orang yang sedang duduk tadi “assalamualaikum aku Musa. Apakah engkau yang bernama Khidir?” tanya Nabi Musa.
“waalaikumussalam, betul aku Khidir” jawab Nabi Khidir. “apakah betul engkau Musa dari Bani Israil?” tanya Khidir lagi.
“betul, ya Khidir” jawab Nabi Musa. “Wahai saudaraku Khidir, bolehkah aku mengikutimu untuk belajar ilmu yang engkau miliki?” pinta Nabi Musa.
“Wahai saudaraku Musa, ketahuilah sesungguhnya engkau, memiliki ilmu yang Allah ajarkan kepadamu yang aku tidak dapat mengetahuinya” jawab Nabi Khidir.
“Musa, sekali-kali Engkau tidak akan sabar bersama dengan diriku nanti” tambah Nabi Khidir.
“tolonglah wahai Khidir aku ingin sekali mengetahui ilmumu” pinta Nabi Musa.
“baiklah, jika Engkau ingin berilmu denganku, Engkau jangan sekali-kali bertanya dan menggugat apa yang aku lakukan” pinta Khidir.
“baik, aku akan melakukan apa yang kamu pinta” jawab Nabi Musa
Musa pun menyetujui permintaan Nabi Khidir. Nabi Musa dan Khidir kemudian berjalan sampai ke sebuah tepian pantai. Disana banyak terlihat perahu-perahu yang sedang bersandar. Mereka meminta kepada salah satu pemilik perahu untuk mengantarkan mereka ke seberang lautan.
“Wahai saudaraku, maukah engkau mengantarkan kami berdua ke seberang lautan?”  pinta Khidir.
Karena pemilik perahu sangat mengenal Nabi Khidir, pemilik perahu pun mengizinkan keduanya naik ke perahu dan mengantarkan mereka ke seberang lautan.
Kemudian datanglah seekor burung dan hinggap diatas layar perahu. Dilihatnya burung itu menukik kearah laut beberapa kali. Tiba-tiba Nabi Khidir berkata kepada Nabi Musa “Wahai Musa ilmu yang kita miliki tidak sebanding dengan ilmu Allah, ilmu kita hanyalah seperti lubang yang dibuat burung itu di laut”
Lalu Nabi Khidir bersandar ke dinding perahu dan langsung membocorkan perahu itu.
Alangkah kagetnya Nabi Musa melihat apa yang telah dilakuakn Nabi Khidir
“Wahai, Khidir! Apa yang telah engkau lakukan? Engkau telah merusak perahu milik orang yang telah memberikan kita tumpangan gratis. Bukankah perbuatanmu itu dapat merugikan si pemilik perahu? Kata Nabi Musa penasaran.
“Hai Musa, Engkau tidak boleh menanyakan apa yang telah aku lakukan. Kalau engkau ingin mengetahui ilmuku hendaknya diam” pinta Nabi Khidir
“maaf wahai saudaraku, aku khilaf dan lupa persetujuan kita. Mohon Engkau tidak menghukumku karena kekhilafanku” jawab Nabi Musa
Nabi Musa pun kemudian terdiam.
Akhirya mereka berdua pun sampai diseberang lautan dan melanjutkan lagi perjalanannya.
Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan seorang pemuda yang gagah dan tampan wajahnya. Tiba-tiba Nabi Khidir menghampiri pemuda tersebut dan langsung membunuhnya. Alangkah kagetnya Nabi Musa melihat kejadian tersebut. Musa pun berkata, “Hai saudaraku Khidir, mengapa engkau membunuh pemuda yang tidak bersalah dan berdosa itu?”
Mendengar perkataan Nabi Musa, Nabi Khidir pun berkata “Hai Musa, kalau engkau bertanya lagi apa yang telah aku lakukan, maka Engkau harus meninggalkan diriku”
Nabi Musa pun hanya terdiam melihat kejadian itu. Kemudian mereka berdua melanjutkan perjalanan kembali. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, sampailah mereka berdua di sebuah desa yang penduduknya terkenal kikir. Nabi Khidir memutuskan untuk beristirahat di desa tersebut. Karena mereka lapar. Nabi Khidir bermaksud meminta sedikit makanan dari penduduk desa tersebut. Satu persatu penduduk rumah mereka kunjungi.
“assalamualaikum, bolehkan kami meminta sedikit makanan untuk mengganjal perut kami yang kosong?” pinta Nabi Khidir
Namun, bukan makanan yang mereka dapatkan melainkan makian dan cacian.
“enak saja, kamu meminta-minta. Tak sudi aku membagi makanan pada kalian” hardik penduduk desa.
Nabi Musa dan Nabi Khidir hanya tersenyum saja menanggapi cacian penduduk desa. Karena tidak dapat pertolongan, mereka memutuskan meninggalkan desa tersebut. Ketika mereka sampai di perbatasan desa, Nabi Khidir melihat sebuah rumah yang hampir roboh. Saat itu juga Nabi Khidir memperbaiki rumah itu. Dalam waktu singkat, rumah itu kembali berdiri kokoh. Melihat itu Nabi Musa merasa heran dan berkata “Wahai Nabi Khidir, apa yang telah engkau lakukan? Bukankah penduduk desa ini terlah menghina dan mengusir kita? Bahkan kita tidak diberikan makanan sedikitpun. Mengapa engkau memperbaiki rumah penduduk itu dengan tidak meminta upah dari mereka?”
Nabi Khidir hanya tersenyum dan berkata dengan lembut kepada Nabi Musa “Wahai Musa, ternnyata Engkau tidak sabar dengan apa yang aku lakukan! Kalau begitu, wahai Musa cukup Engkau bersamaku sampai disini”
“baiklah, hai Musa akan aku jelaskan mengapa aku melakuakn tiga hal yang kamu anggap aneh” kata Nabi Khidir lagi
“tolong jelaskan apa yang telah engkau lakukan agar aku paham” sambung Nabi Musa
“pertama, ketika aku membocorkan perahu. Ketahuilah bahwa sang pemilik perahu adalah nelayan yang sangat miskin dan hanya hidup dari perahu tersebut. Tak lama setelah kita meninggalkan tempat itu datang gerombolan perampok yang membawa pergi perahu-perahu milik nelayan. Semua perahu yang bagus-bagus dirampas oleh para perampok, yang tersisa hanyalah perahu si nelayan miskin yang sebelumnya telah aku bocori” kata Nabi Khidir
“kedua, ketika aku membunuh seorang pemuda. Ketahuilah bahwa pemuda itu seorang penyembah berhala. Pemuda itu hendak pulang kerumah orang tuanya untuk mengajak mereka menyembah berhala. Sementara kedua orang tuanya sejak lama beriman kepada Allah. Aku khawatir orang tuanya yang sangat sayang kepada anak itu akan menuruti perintahnya untuk menyembah berhala. Lebih baik aku bunuh saja agar orang tuanya tetap beriman kepada Allah. Dan aku berharap Allah mengganti keturunan orang tua itu dengan seorang anak yang lebih baik” jelas Nabi Khidir.
“ketiga, ketika aku memperbaiki rumah yang hampir roboh.sesungguhnya yang memiliki rumah tersebut adalah anak yang kedua orang tuanya telah meninggal. Didalamnya terdapat harta orang tua sang anak yatim. Aku khawator jika roboh, banyak penduduk desa yang akan merampas harta milik anak yatim tersebut. Begitulah hai Musa penjelasanku, ketahuilah bahwa apa yang telah aku lakukan merupakan petunjuk dan rahmat dari Allah” tutur Nabi Khidir menjelaskan kembali.
“baiklah wahai Musa kita berpisah sampai disini, karena ilmu yang aku miliki dan yang engkau miliki sangatlah berbeda” tutur Nabi Khidir.
Setelah itu, Nabi Musa dan Nabi Khidir berpisah dan tidak bertemu kembali.






















The history of Khidir and Musa Prophet

One day the Prophet Moses as he gathers his followers advising his followers to always believe in God and believe in the hereafter, and the things occult.
"O my people if anyone knows best gahib things," asked the Prophet Moses on one occasion.
"None of us who know about it, O Moses," said one of his followers.
"Know that I am the man most know the things unseen" said Moses. Hear the words of the prophet Moses, his people just bobbing alone.
After the incident, the Prophet Moses rebuked by Allah, "O Moses! You have no right to say so. Know, O my servant Moses was the most knowing supernatural "
"Who is your servant, O God?" Moses asked curiously.
"If you are going to see my servant, then you walk. If it is between two seas meeting then stop. He called kheer "God's command.
Moses then went with his best friend named Yusya bin Nun with a fish placed in the basket as supplies.
Both go by foot. Arriving on a stone in the coast, they stopped.
"O my friend, we should pause to eliminate fatigue us," says Moses.
When they rested unwittingly fish in the basket jumps and falls into the sea, the fish into an arch that God already provide, Yusya very surprised to see it.
"My God, what has happened to the fish we take. Why fish can live again and jump into the sea? "Companions asked the Prophet Moses in his heart.
After that, the Prophet Moses and his friend then went on a distant journey, when they get tired on the way back, eventually they take a break.
Moses said to his friend, "my friend we should take a break. Please remove the fish that we bring before "
Companions of the Prophet Moses Beru remembered the events that previously occurred and said "oh sorry I forgot to tell Moses that when we stop disebuah the stone edge of the sea, the fish apparently jumped into the sea in a strange way"
Moses also said, "O my friend, that's the place we were looking for this! if so soon we get there! "
Then they spun back toward the previous one. Arriving at their destination, which is the meeting of two oceans, the Prophet Moses saw a man who was sitting wrapped in tight clothing.
Moses was saying hello to the person sitting before "assalamualaikum me Moses. Are you called kheer? "Said Moses.
"Waalaikumussalam, well I Kheer" replied the Prophet Khidr. "Is it true that you Moses of Bani Israel?" Said Khidr again.
"Yes, yes Kheer" said Moses. "O my brother Khidr, can I follow you to study science do you have?" Asked Moses.
"O my brother Moses, know thou verily, God has the knowledge to teach you what I can not know" replied the Prophet Khidr.
"Moses, once in a while you will not be impatient with me later" added the Prophet Khidr.
"O please, I'd love to know Kheer ilmumu" begged Moses.
"Well, if you want knowledgeable with me, you do not ever ask and sued for what I did" pleaded kheer.
"Good, I'll do what you pleaded" replied the Prophet Moses
Moses agreed to request the Prophet Khidr. Moses and Khidr then walk up to the edge of the beach. There's a lot of boats seen leaning. They asked one of the owners of boats to deliver them across the ocean.
"O my brother, will you take us both across the ocean?" Pleaded kheer.
Because the owner of the boat is very familiar with the Prophet Khidr, the owner of the boat was allowed two got into a boat and drove them across the sea.
Then came a bird and perch above the sail. He saw the bird swooped toward the sea several times. Suddenly the Prophet Khidr said to Moses: "O Moses science we have is not comparable with the knowledge of God, our science is just like the bird made a hole in the sea"
Then the Prophet Khidr leaned against the wall and immediately the boat was leaking boat.
What a surprise to see what Moses had dilakuakn Prophet Khidr
"O, kheer! What have you done? You have damaged the boat belongs to those who have given us a free ride. Not account for it could harm the owner of the boat? Moses said curious.
"O Moses, you can not ask me what I had done. If you want to know ilmuku should be silent "pleaded the Prophet Khidr
"Sorry, O my brother, I err and forget our agreement. Please do not punish you because kekhilafanku "replied the Prophet Moses
Prophet Musa was then silent.
Ultimately they both reach across oceans and resumed his journey.
Along the way they met a dashing young and handsome face. Prophet Khidr suddenly approached the boy and kill him. What a surprise Prophet Moses saw the incident. Moses said, "O my brother Khidr, why do you kill an innocent young and innocent?"
Hear the words of the Prophet Moses, Prophet Khidr also said "O Moses, if you ask again what I have done, then you have to leave me"
Prophet Moses was silent saw it happen. Then they both went on our way back. After traveling far enough, they came together in a village whose inhabitants famous miser. Prophet Khidr decided to rest in the village. Because they were hungry. Prophet Khidr intends to ask for a little food from the villagers. One by one the houses they visit.
"Assalamualaikum, may we ask for a little food for our stomachs are empty prop?" Pleaded the Prophet Khidr
However, not the food that they get but curses and insults.
"Nice course, you beg. I was unwilling to share the food to you "cried the villagers.
Prophet Musa and Prophet Khidr just smiled villagers respond to insults. Because they can not help, they decided to leave the village. When they reached the edge of the village, the Prophet Khidr saw a house that almost collapsed. It was also the Prophet Khidr fix the house. In a short time, the house was again stood firm. Seeing the Prophet Moses was astonished and said, "O Prophet Khidr, what have you done? Are not these villagers and drove superbly insult us? In fact we were not given food at all. Why do you fix homes with no request from their wages? "
Prophet Khidr just smiled and said softly to the Prophet Moses: "O Moses, thou ternnyata impatient with what I'm doing! Well then, O Moses, Thou enough up here with me "
"Well, O Moses, I will explain why I melakuakn three things that you think is weird" said the Prophet Khidr again
"Please explain what you have done for me to understand" continued Moses
"First, when I was leaking boat. Know that the owner of the fishing boat is very poor and just live off the boat. Shortly after we left that place came the robbers took away the fishermen's boats. All of nice boats seized by robbers, who left the fishing boat was previously poor me bocori "said the Prophet Khidr
"Secondly, when I killed a youth. Know that it is a pagan youth. The young man was about to go home to parents inviting them to worship idols. While her parents for a long time have faith in God. I'm afraid his parents were very dear to him will obey his orders to worship idols. I better kill his parents in order to remain faithful to God. And I expect God to change the offspring of parents with a child better "explained Prophet Khidr.
"Third, when I was repairing a house that has almost roboh.sesungguhnya house is a child whose parents have died. It poses the parent property of orphans. I khawator if collapsed, many villagers who will seize the property of an orphan. That explanation O Moses, know that what I did was guidance and mercy of Allah "said the Prophet Khidr explained again.
"O Moses, let us split up here, because the knowledge that I have and that you have very different" said the Prophet Khidr.
After that, the Prophet Musa and Prophet Khidr split up and meet again.

No comments:

Post a Comment